KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’alamin, rasa syukur peneliti ucapkan kepada Allah
swt yang telah memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat kepada
peneliti sehingga peneliti dapat menyusun sebuah Laporan Pengamatan untuk memenuhi
tugas Biologi.
Allah Humma Sholli’Ala Sayyidina Muhammad Wa’Ala Ali sayyidina Muhammad
peneliti ucapkan kepada permata ayahanda Abdullah, Mutiara ibunda Aminah, yakni
junjungan alam Nabi besar Muhammad saw. Nabi Muhammad saw yang telah membawa
umatnya dari alam jahiliah, dari alam yang gelap, menuju alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan yang disinari iman dan islam, seperti yang kita rasakan
sekarang ini. Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu peneliti menyusun dan menyelesaikan
makalah ini, terutama pada guru dan teman-teman.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Kepada kaum cendekiawan
dimohonkan tegur sapa apabila menemukan kejanggalan dalam laporan ini, untuk
dijadikan pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya agar menjadi lebih baik
lagi.
Akhirnya, peneliti berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang sempat membaca laporan ini pada umumnya dan bagi peneliti sendiri
khususnya.
Gowa, 23
Agustus 2019
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................
1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah…………..……………............................................... 3
B. Rumusan
Masalah……………………………………..…..................................
3
C. Rumusan
H ipotesis..... ……………..………...............................……….......... 3
D. Tujuan Penelitian..………………………………………................................... 4
E.
Manfaat Penelitian................................................................................................
4
BAB
2 LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teori.......................................................................................................
5
B. Menjelaskan Pengaruh Suhu Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau................
6
BAB
3 METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian........................................................................................... 8
B. Waktu dan Tempat
Penelitian..............................................................................
8
C. Alat dan Bahan.....................................................................................................
8
D. Prosedur
Kerja..................................................................................................... 9
BAB
4 DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
pengamatan................................................................................................. 10
B.
Analisis Data.......................................................................................................
10
C.
Pembahasan
Data................................................................................................
11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………..…………………..…..................................................…….
13
B. Saran………………………………………………………….............................. 13
LAMPIRAN-
LAMPIRAN..................................................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Judul
penelitian yaitu Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau. Berhubung
karena tidak ada yang pernah melakukan penelitian tersebut, kami sekelompok
mencoba untuk melakukan penelitian dengan metode eksperimen.
Salah satu ciri
organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi
besar dan kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan daun.
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar).
Pertumbuhan
tanaman tidak lepas dari eksternal yang berupa suhu. Suhu akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Ada tanaman tertentu yang akan tumbuh dengan baik di
tempat yang bersuhu panas, ada yang tumbuh dengan baik di tempat bersuhu lembab
(sedang), dan ada juga yang tumbuh dengan baik ditempat yang bersuhu dingin.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
2. Dengan
suhu berapakah yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau?
C. HIPOTESIS
1. Perkecambahan
dipengaruhi oleh suhu ruangan, dimana biji kacang hijau yang ditanam, bersuhu
rendah yaitu dibawah suhu ruangan perkecambahannya lebih lambat.
2. Biji
kacang hijau yang ditanam dengan medium bersuhu diatas suhu ruangan
adalah yang lebih cepat perkecambahannya.
3. Menurut
kelompok kami, kacang hijau yang akan tumbuh lebih panjang adalah kacang hijau
dengan medium bersuhu ruangan dan medium yang bersuhu diatas suhu ruangan.
D. TUJUAN
PENELITIAN
1. Untuk mengetahui
pengaruh suhu pada pertumbuhan kacang hijau.
2. Untuk
mengetahui medium dengan suhu berapakah yang paling baik untuk pertumbuhan
kacang hijau.
E. MANFAAT
PENELITIAN
1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi
peneliti tentang pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang
pengaruh perubahan suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak
dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga
disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan
dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu. tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman
kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan
menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigealadalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga
dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau.
Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik
ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang
kapri.
Pertumbuhan
pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti
dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1. Pertumbuhan
Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel sel jaringan meristem primer. Berlangsung
pada embrio, bagian ujung-ujung pada tumbuhan seperti akar dan batang.
2. Pertumbuhan
Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil
dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
B. MENJELASKAN
PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
Suhu merupakan
faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena berhubungan dengan
kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi dan transpirasi.
Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum
merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan secara ideal. Selain suhu
optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima
olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan
masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang
memungkinkan tumbuhan dapat bertahan hidup.
Temperatur atau
suhu yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada jaringan tumbuhan.
Strategi tumbuhan dalam menghadapi temperatur yang tinggi adalah dengan
meningkatkan proses transpirasi (penguapan air melalui daun). Selain itu ,
temperatur juga mempengaruhi kerja enzim dalam tubuh tumbuhan yang bekerja pada
proses metabolisme.
Pengaruh suhu
pada beberapa proses pertumbuhan (proses fisiologis)
1. Transpirasi
pada tumbuhan
Transpirasi
dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan
tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi
kehilangan tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata.
Merupakan
faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi transpirasi daun yang ada
dalam keadaan turgor. Suhu daun dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu
udara, tetapi daun yang kena sinar matahari mempunyai suhu lebih
tinggi daripada suhu udara.
2. Suhu
Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiolgis
penting : pembukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi,
fotosintesis dan respirasi.
Peningkatan
suhu sampai titik optimum akan diikuti oelh peningkatan proses di atas.
Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat baik secara
fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
a. Metode
penelitian :
Eksperimen
b. Sampel
:5 biji kacang hijau.
c. Cara
analisis data :
Dengan merata rata tinggi batang kacang hijau hasil penelitian.
d. Variabel
bebas
: Suhu yang digunakan didalam suhu ruang 31derajat celcius dan suhu di dalam
kulkas 10 derajat celcius
e. Variabel
kontrol
:
Waktu
penelitian dilakukan selama 4 hari, cahaya yang diperoleh tumbuhan sama yaitu
berada di tempat ruangan yang redup. Banyaknya biji kacang hijau adalah 5 biji.
Melakukan penelitian di 2 tempat yaitu, di ruangan dan di dalam kulkas. Yang
ditanam di dalam kapas selama 4 hari.
f. Variabel
terikat
:
Pertumbuhan kacang hijau.
g. Cara
pengukuran :
Dengan cara mengukur dari permukaan kapas hingga daun.
B. WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
- Kami
melakukan penelitian selama 4 hari, dimulai tanggal 19 Agustus 2019 hingga 26
Agustus 2019. Pengukuran kecambah kacang hijau dilakukan pada saat siang hari
setiap harinya.
- Tempat
pelaksanaan di ruang laboratorium SMA NEGERI 14 GOWA.
C. ALAT
- 2
buah gelas plastik bekas
- alat
tulis menulis
- 2
alat termometer
BAHAN
- 10
butir kacang hijau
- kapas
- Kertas
label A dan B
- Air
D. Prosedur
kerja
- Siapkan
alat dan bahan yang sudah ditentukan.
- Pilihlah
biji kacang hijau yang sehat kemudian rendam biji kacang hijau tersebut sebelum
tidur.
- Buatlah
2 media dengan memasukkan kapas secukupnya ke dalam gelas plastik bekas.
- Beri
label A untuk suhu dingin, label B untuk suhu ruangan normal.
- Kemudian
tanamlah biji kacang hijau yang telah direndam tersebut pada media yang sudah
dibuat dan masing masing media di tanam 5 biji kacang hijau.
- Kemudian siramlah masing-masing media dengan air
secukupnya dengan cara membasahi kapas tersebut yang berbeda suhu.
- Tempatkan
media A dan B di dua tempat yang memiliki
suhu ruang yang berbeda.
- Amati
perkecambahannya setiap hari.
- Catat
hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
-
Kemudian setelah itu buatlah laporan pengamatan bersama teman kelompok.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. DATA
PENGAMATAN
TABEL PENGAMATAN PENGARUH SUHU TERHADAP
PERTUMBUHAN
KACANG HUIJAU
Hari/Tgl Pengamatan : Senin / 19 Agustus 2019
Pukul : 09.16
No
|
Waktu
Pengamatan
|
Hari/
Tanggal
|
Suhu Kulkas (10oC)
|
Suhu Ruangan (31oC)
|
||
Jumlah Daun
|
Panjang Batang
|
Jumlah Daun
|
Panjang Batang
|
|||
1.
|
08.51
|
20/08/2019
|
Belum Tumbuh
|
Belum Tumbuh
|
Belum Tumbuh
|
0,5 MM
|
2.
|
12.05
|
21/08/2019
|
Belum Tumbuh
|
Belum Tumbuh
|
Belum Tumbuh
|
2 CM
|
3.
|
12.11
|
22/08/2019
|
Belum Tumbuh
|
Belum Tumbuh
|
2 Daun
|
10 CM
|
4.
|
11.23
|
23/08/2019
|
Belum Tumbuh
|
Belum Tumbuh
|
2 Daun
|
14 CM
|
B. ANALISIS DATA
Dari data di
atas, tanaman pada suhu kulkas dan suhu ruang. tanaman yang berada di suhu
ruang dan tanaman yang berada di suhu kulkas memiliki pertumbuhan yang berbeda.
tanaman yang berada di suhu ruang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan
baik dan memiliki tinggi rata-rata 10-14 cm. Sedangkan, pada tanaman yang
berada di suhu kulkas tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Dari pengamatan kami, tanaman yang disimpan di
dalam ruangan adalah tanaman kacang hijau yang dari pengamatan kami, tanaman
tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik. Sedangkan tanaman yang disimpan di
dalam kulkas dengan suhu 10oC adalah tanaman kacang hijau yang tidak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.disiram dengan air mendidih. Dari hasil
pengamatan, kelompok tanaman tersebut memiliki tinggi rata rata 3,58 cm. Dan 2
tanaman lainnya tidak mengalami pertumbuhan yang berarti.
Dari data
tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah rata rata tinggi kecambah kacang hijau
selama 7 hari yang paling besar ialah Label B. Yaitu kelompok tanaman yang
disiram dengan air dingin dan medium bersuhu rendah.
C. PEMBAHASAN
DATA
Penelitian ini
mengamati hubungan antara pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan perbedaan
suhu mediumnya. Jika dilihat dari hasil tabel Label A dan B menujukkan adanya
perbedaan. Pada proses perendaman yang dilakukan selama 2 jam terlihat biji
biji kacang hijau lebih menggembung daripada sebelum direndam dalam air. Hal
itu menandakan adanya proses imbibisi.
1. Hari pertama
Semua
tanaman pada label A bersuhu ruang 31oC, mengalami pertumbuhan di
hari pertama. Yaitu munculnya tunas kecil dengan tinggi mulai 0,5mm.. Tanaman
label B pada medium bersuhu rendah di bawah suhu ruang (suhu kulkas 10oC)
tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga tidak terjadi perubahan
pada bentuk maupun ukuran.
2. Hari kedua
Pada
medium bersuhu ruang di hari kedua tanaman ukurannya telah bertambah menjadi 2
cm dan belum tumbuh daun dan masih menguncup. beberapa biji telah muncul
daun pada biji kacang hijau sebanyak 2
daun yang masih bewarna hijau muda. sedangkan pada medium yang bersuhu dibawah
suhu ruang (suhu kulkas) tidak mengalami perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan kacang hijau.
3. Hari ketiga
Pada
medium bersuhu ruang di hari ketiga mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan
normal. Ditambah dengan merekahnya 2 buah daun pada setiap biji kacang hijau
semakin lebar dan warna nya semakin tua. Sedangkan pada suhu kulkas masih dalam
bentuk yang sama yaitu tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada bentuk
dan ukuran.
4. Hari keempat
Semua
tumbuhan kacang hijau pada medium bersuhu ruang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang bagus. semua biji yang ditanam dibawah suhu ruang memiliki
tinggi rata-rata 14 cm. sedangkan, Pada
medium yang bersuhu dibawah suhu ruang (suhu kulkas) masih dalam bentuk yang
sama tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
5. Hari kelima
Tumbuhan kacang hijau pada medium bersuhu
ruang mati. Disebabkan karena tumbuhan tersebut tidak mendapatkan nutrisi yaitu
air, sehingga menjadi kering dan mati. Sedangkan, pada tumbuhan kacang hijau
yang berada dibawah suhu ruang (suhu kulkas) mengalami perkembangan dan
pertumbuhan. karena suhu kulkas berubah suhu menjadi suhu ruang disebabkan
kulkas tersebut tidak menyala sehingga suhu nya berubah.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa suhu juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan kacang hijau Dimana kacang kacang hijau tersebut akan tumbuh
dengan baik jika berada pada suhu ruang diatas rata-rata 30oC yang
optimal, dan jika berada dibawah suhu ruang tidak akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang baik pada tumbuhan. Dalam penelitian ini juga dapat
disimpulkan, tumbuhan yang ditanam pada medium bersuhu lebih rendah dari suhu
ruangan tidak akan cepat berkecambah. Di samping suhu, ada faktor lain yaitu
cara adaptasi dari setiap kacang hijau yang berbeda sehingga pertumbuhan kacang
hijau perharinya tidak konsisten.
B. SARAN
Sebaiknya dalam melakukan penelitian ini agar
kacang cepat tumbuh akan lebih baik jika
dalam pemilihan bibit nya harus bagus.
karena jika kurang bagus baik jenis maupun bentuknya, dikhawatirkan akan
menghasilkan hasil pengamatan yang kurang bagus.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Sebelum Di bawa ke ruang laboratorium
Suhu kulkas
suhu ruang
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
Hari Kelima